Eko Cahyono, Penggagas Perpustakaan Keliling di Desanya

 Perpustakaan kerapkali kita temui di sebuah lembaga pendidikam di Indonesia. Mulai dari  sekolah-sekolah, perpustakaan kota sampai ke lembaga pendidikan lainnya. Hal ini dilakukan agar menambah minat literasi baca di tempat tersebut. Membaca adalah sebuah gerakan dan pembiasaan yang semestinya dimiliki seseorang. Dengan pembiasaan membaca membuka pikiran kita menjadi lebih luas. Membaca juga menambah kualitas dan pengetahuan seseorang. Maka pembiasaan membaca inilah yang harus menjadi pembiasaan sejak dini. 

Minat Literasi Baca Masyarakat Indonesia

Sebagaimana yang kita tahu minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah namun seiring bertambahnya waktu, minat baca masyarakat Indonesia cenderung meningkat, melalui data yang didapatkan dari Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat Indonesia tahun 2022 sebesar 63,90 (tinggi) mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2021 sebesar 59,52 (sedang), tahun 2020 sebesar 55,74 (sedang), tahun 2019 sebesar 53.48 (sedang), tahun 2018 sebesar 52,92 (sedang), dan tahun 2017 sebesar 36,48 (rendah). Harapannya ini dapat terus meningkat tiap tahunnya.


Eko Cahyono Penggagas Perpustakaan untuk Warga Desa 


sumber: tugujatim.id


Berdasarkan semangat tanpa pamrih yang dilakukan oleh Eko Cahyono, selama 15 tahun ia menjalankan perpustakaan keliling di daerahnya, Malang. Gerakan ini ia lakukan berawal dari masih ada anak-anak yang belum mendapat akses untuk bersekolah, dan semakin menambah minat siswa dalam membaca di luar sekolah. Ia pun membuat sebuah gerakan perpustakaan keliling. Harapannya melalui gerakan ini ia mampu menambah minat literasi membaca anak-anak.


Perpustakaan keliling ini berawal pria berumur 33 tahun itu membuat perpustakaan keliling yang kini mendapat perpanjangan tangan menjadi pustaka anak bangsa. Sudah ada sekitar 26 perpustakaan yang tersebar di tujuh kecamatan di kabupaten Malang. Kecamatan tersebut terdapat di Wates, Tumpang, Poncokusumo, Kepanjen. Berdasarkan kecamatan tersebut, telah tersebar hingga ke 35 desa di kabupaten Malang. 


Program Perpustakaan Lainnya

batikimono.com


Perpustakaan keliling itu tidak hanya menyediakan koleksi buku saja, melainkan banyak program lainnya. Mulai dari belajar komputer, melukis di kanvas, menonton film bareng, belajar memasak, menjahit hingga melakukan kegiatan diskusi pada setiap sabtu malam. Di perpustakaan keliling ini juga kamu akan diajak untuk melakukan penanaman tanaman obat-obatan 27 macam. 


Berbagai program dilaksanakan untuk meramaikan perpustakaan keliling yang digagas oleh Eko cahyono tersebut. Salah satunya adalah memberikan bimbingan belajar gratis bagi siswa SD atau madrasah ibtidaiyyah. Target pembacanya pun meluas, mulai dari bengkel motor, rental komputer hingga ke pangkalan ojek. 


Semua upaya tersebut dilakukan oleh Eko Cahyono sebagai penggagas perpustakaan keliling agar semakin banyak orang lagi yang tersadar akan pentingmya literasi membaca. Hal inilah yang membuat beliau mendapat penghargaan Satu Indonesia Awards. Harapannya semakin banyak lagi orang yang terlibat lagi dalam langkah positif tersebut. Inovasi serta usaha yang dilakukan tentu memberikan perubahan yang lebih baik kedepannya. 


Posting Komentar

1 Komentar